Nyatakan Sikapmu!

Sesungguhnya hakikat dari peristiwa jahat dan bejat adalah "kalah melawan diri sendiri."
Sebab, nafsu tak selamanya bisa dikekang.
Nafsu rajin menyerang.
Siapa pun bisa dijajah nafsu, termasuk aku, kamu, mereka.
 Al ilmu nuurun. Ilmu, cahaya yang menerangi kita semua. Akan terang pabila setiap hal kita perlakukan sebagai ilmu. Namun menjadi gelap apabila nafsu bersuara.

Betapa ruh terpenjara, jiwa-raga dikuasai nafsu. Nafsu birahi, nafsu ketamakan, nafsu kebaikan, dan nafsu angkara murka.

Tanpa sadar, dalam kebaikan yang kita lakukan, ternyata telah disusupi nafsu. Muncul rasa berjasa, menuntut balasan terima kasih, dan merasa paling benar. Nafsu bekerja menguasai kepala, menjajah akal. Yang kita anggap baik, ternyata keburukan. Baik buruk akan gelap tanpa cahaya, tuk dapat mebedakan, kita butuh "ILMU."
otak
Orang bodoh itu berbahaya. Namun lebih berbahaya lagi pabila orang bodoh itu tak sadar bahwa dirinya bodoh, dan hanya orang - orang bodoh yang membalas perbuatan bodoh dengan kebodohan. Membalas perbuatan buruk dengan keburukan pula.

Jika agama adalah kebenaran, yuk berhenti saling menyalahkan. Agama seharusnya tersenyum, bukan manyun. Ramah, bukan marah. Jika ada manusia yang melanggar ajaran agama, bukan sesama manusia hakimnya, bukan aku, kamu, atau mereka.

Janganlah kita berlagak sebagai tuhan di semesta-Nya. Tuhan saja menyelenggarakan Pengadilan masih kelak. Dia, yang ampunanNya mendahului murkaNya. Jangan sampai dengan alasan membela agama, justru melecehkan serta menistakan agama. Membela kemanusiaa, tapi nyatanya menghapuskan kemanusiaan itu sendiri.

Nafsu telah menggelayut dan menjadi parasit yang sudah membuat aku, kamu, mereka... Nusantara kita... tercekik pilu.

Berbagai kasus kemanusiaan berlabel agama terus menyeruak beberapa tahun ini. BOM, KEBAKARAN, PENGUSIRAN, RELOKASI dengan motif "Mereka Salah! Mereka Sesat! Mereka Berbahaya! HARTA DAN DARAH MEREKA HALAL DITUMPAHKAN!
Mengapa itu bisa terjadi? lagi-lagi karena kurangnya cahaya... gelap... Tertutupi nafsu angkara murka.

Ayo kawan, kita jalankan agama sesuai fungsinya. Saling mengingatkan, bukan saling berbantahan. Buat apa memperebutkan Surga? toh diantara kita belum ada yang berkunjung kesana. Apakah engkau meragukan kehebatan Tuhan dengan menganggap surga sesempit daun kelor?
Bukankah kita diperintahkan berlomba-lomba dalam kebaikan? Fastabiqu 'l-khairat. Baiklah jika engkau tak mengakui Pancasila dan NKRI. Maka kusarankan bukalah kitab sucimu yang murni berisi Firman Tuhan yang engkau bela (walau sesungguhnya Tuhan tak perlu pembela).

quran

Bacalah QS. Al-Maidah:32, "Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan seluruh manusia.

Bacalah AlKitab. Keluaran 20:13, “Jangan membunuh."

Setiap dari kita akan menghadapi sebuah "penghakiman" oleh Yang Maha Adil. Maka sebelum itu, jadikan kitab suci sebagai penerang dalam perjalanan kita. Pelajarilah dalam kerendahan hati demi mendekatkan diri pada Sumber Kedamaian. Tentu nasehat ini, untukku, untukmu, untuk mereka.

Kawan... BOM, KEBAKARAN, PENGUSIRAN, RELOKASI, tak akan lagi terjadi pabila kita, mampu melawan diri kita sendiri, mampu mengekang nafsu dan tidak menjadi bagian dari sebuah KEDZALIMAN.

Sebuah Kedzaliman telah nyata dihadapan kita. Kita menjadi bagian dari proses itu apabila kita diam, berpangku tangan melihat negeri kita dikacaukan oleh NAFSU SEKTARIAN.

Ayo kawan... Mari bersama-sama menjaga negeri dari rongrongan nafsu yang melibatkan perbedaan agama, mazhab, adat, suku, maupun organisasi.

Untuk tidak menjadi bagian dari Kedzaliman tersebut, NYATAKAN SIKAPMU.

pilihan

Komentar