Doa untuk Capres dan Cawapres (Quraish Shihab)

Note ini adalah catatan di blog Quraish Shihab.com  yang tentu saja sangat layak untuk dibaca, mari luangkan waktu sejenak untuk memperoleh secercah hikmah.

Doa untuk Capres dan Cawapres 

Ada dua pilihan pasangan yang dipersembahkan kepada bangsa kita dalam Pemilu kali ini. Hanya satu pasangan terpilih yang akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk masa bakti lima tahun ke depan. Kedua pasangan – yang bakal berhasil maupun yang belum/ tidak – harus kita doakan, karena jangankan mendoakan calon kepala negara dan wakilnya, mendoakan orang kebanyakan pun dianjurkan.

Doa seseorang muslim terhadap sesamanya yang tidak berada di sisinya dikabulkan Allah. Ada malaikat yang berkata “Amin (sambil menengadah kepada-Nya), Ya Allah semoga yang berdoa ini memperoleh setimpal dengan apa yang dimintakannya untuk sesamanya itu“, demikian sabda Rasul saw.

Berdoa untuk Kepala Negara dan calon Kepala Negara adalah salah satu doa yang sangat dianjurkan. Bahkan Ibnu Taimiyah ( 1263 – 1328 M) dan banyak ulama lain menegaskan bahwa: “Seandainya kita mengetahui bahwa ada permohonan kita yang pasti dikabulkan Allah, maka doa itu akan kita panjatkan untuk kepala Negara“. Ini karena sukses Kepala Negara merupakan sukses suatu bangsa.
Ketika berdoa – menyangkut apapun- berdoalah kiranya itu dikabulkan-Nya selama yang dimohon itu diridai-nya dan selama itu berdampak kebaikan buat yang bermohon dan yang dimohonkan untuknya serta sebanyak mungkin manfaat buat makhluk-makhluk-Nya.
Karena itu ketika mendoakan capres dan cawapres – di manapun posisi Anda, di Kabah sana, atau di tanah air, di lingkungan calon yang Anda dukung atau bukan – siang atau malam serta siapapun pilihan Anda, nomor 1 atau 2, berdoalah agar “jagoan” Anda terpilih selama itu di ridai-Nya dan berdampak kebaikan.
Ketahuilah bahwa banyak doa yang dipanjatkan dan yang tentu saja kita duga baik, tetapi ternyata dampaknya adalah sebaliknya. Allah menegaskan bahwa “Bisa jadi kalian tidak menyenangi sesuatu padahal ia baik buat kalian dan bisa juga menyenangi sesuatu tetapi itu buruk buat kalian. Allah Maha Tahu dan kalian tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah[2]: 216).
Di tempat lain Allah menegaskan bahwa “Bisa jadi kalian tidak menyenangi sesuatu, namun Allah menjadikan di balik itu kebajikan yang banyak (QS. an-Nisa [4]: 19). Orang bijak berkata, “Alangkah banyaknya hari-hari di mana aku bercucuran air mata kesedihan, tetapi setelah berlalu, aku menyesal mengapa ketika itu aku menangis“. Tentu saja, sebaliknya pun demikian. Pengalaman masa lalu dan masa kini membuktikan banyak pemangku jabatan yang ketika menerimanya menduga bahwa jabatan itu ni’mat (anugerah) tetapi berakhir dengan niqmat (murka dan kebencian).
Itu sebabnya jangan pernah menduga bahwa doa Anda yang tulus tidak dikabulkan Allah. Ia dikabulkan-Nya tetapi bisa jadi Allah menggantinya dengan yang lain yang baik/ lebih baik atau menangguhkan pengabulannya ke satu waktu yang lebih tepat.
Rasul saw. mengajarkan doa: Allahumma La Takilny Ila Nafsy Tharfat ‘Ain (“Ya Allah! Jangan biarkan aku dengan diriku sendirian walau sekejap mata”), yakni bimbinglah aku setiap saat – termasuk ketika berdoa – karena aku berpotensi keliru, salah bahkan sesat. Karena itu dalam konteks pemilu, doakanlah pasangan pilihan Anda agar sukses tapi berdoa jugalah bahwa kiranya jika aku keliru maka semoga Allah menetapkan pasangan yang lain yang lebih baik buat bangsa dan negara. Berdoalah, “Semoga Allah membimbing siapapun yang terpilih, diluruskan bila mereka keliru, ditarik tangannya bila tergelincir dan ditopang dalam segala kegiatannya demi kesejahteraan seluruh anak bangsa – pendukung maupun bukan”.
Bagi pasangan yang tidak terpilih berdoalah: “Semoga dapat menerima kekalahan dengan ksatria dan semoga Allah memberi ganjaran atas ketulusan niat dan usahanya bahkan semoga Allah menganugerahkan kepadanya nikmat yang melebihi harapannya menjadi capres/ cawapres. Apalagi terbuka lebar bidang pengabdian dan keberhasilan menjadi pemimpin bangsa/ umat – formal atau non formal – selain sebagai Kepala Negara atau wakilnya.
Akhirnya tentu saja, sebelum itu semua kita perlu berdoa kiranya Pemilu berjalan aman, lancar, tertib dan sesuai ketentuan yang telah disepakati. Amin. [M. Quraish Shihab]

Komentar