Perencanaan adalah KUNCI dari Pemasaran
Awalnya manajemen memiliki fungsi klasik yang terdiri
atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Seperti yang
dikatakan Ian Briton di atas, komponen kunci dalam sebuah manajemen adalah
perencanaan.
Diberbagai buku teks mengenai marketing/pemasaran,
anda bisa menemukan aneka macam definisi marketing plan. Dari sekian banyak
efinisi pemasaran yang dilontarkan oleh pakar pemasaran, ada 2 bagian yang
dapat disaring sebagai berikut:
1. Rencana
Rencana yang terkandung dalam MP haruslah disusun dengan
standar struktur sistematis (S3) untuk mendukung proses pemasaran.
2. Pemasaran
Proses dalam menentukan target pasar untuk suatu produk dan
jasa yang dimiliki,memperinci kebutuhan target pasar, dan memenuhi kebutuhan
target tersebut dengan cara-cara yang lebih baik dari kompetisi yang
berlangsung di pasar.
Pemetaan proses pembuatan MP
mengandung dua komponen utama:
1. Latar belakang pemasaran
(Marketing Backround), yang mencakup Analisis Situasi dan Analisis S.W.O.T/K3A
(streingths, weaknesses, opportunities, threats atau kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman). Analisis ini diterapkan kepada komponen 5C (consumer,
costumer, competitor,company, country) dengan memperhatikan faktor internal dan
eksternal.
S.W.OT
These relate to your position versus the
competition as seen through the eyes of your constumers. The internal factors.
These relate to you
with your customer in the market place. The external factors.
2. Rencana Pemasaran (RP), yang
mencakup tahap objektif hingga Audit, seperti:
Ø Target
Tantangan pertama saat mulai menyusun MP adalah menentukan
target penjualan. Tahap menentukan target penjualan ini merupakan tahap yang
paling kritis karena akan menentukan “irama” dari MP natinya. Penyusunan MP
selebihnya hingga mecapai target yang dikehendaki akan mengikuti “irama”
tersebut.
Dalam menentukan target penjualan, harus dipikirkan secara
matang darimana sumber pelaksanaan yang akan ditempuh untuk memenuhi target.
Berikut adalah pertimbangan sumber kontribusi penjualan yang perlu
diperhatikan:
ü Pasar: apakah berasal dari
pasar yang telah ada atau berasal dari pasar yang sedang atau masih akan
dikembangkan
ü Area: dari daerah atau
wilayah mana. Misalnya apakah dari Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, dsb.
ü Produk: dari jenis produk
apa. Misanya apakah dari produk yang sudah ada sekarang atau dari produk baru
yang hendak diciptakan.
ü Kategori: bagaimana kategori sasaran
produknya, apakah produk ditergetkan kepada konsumen anak-anak, orang dewasa,
atau lanjut usia.
ü Saluran distribusi:
kontribusi penjualan dari saluran distribusi mana, apakah jaringan hipermarket,
supermarket, minimarket, wholesaler, tau retail.
Agar target yang ditetapkan
dapat disambut secara optimis dari aparat penjualan, maka target yang dirancang
haruslah memenuhi kriteri SMART.
·
Specific (spesifik): jangka waktu
pencapaian target penjualan haruslah dinyatakan dengan jelas kapan dimulai dan
berakhirnya. Selain komponen waktu, perlu juga diperjelas mengenai apa yang
menjadi tanggung jawab siapa. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas
keberlangsungan MP saat diimplementasikan nanti.
·
Measurable (Terukur): seluruh aparat
penjualan harus mengetahui benar bagaimana prestasi mereka akan dinilai. Itulah
sebabnya, target penjualan harus mengindikasikan dengan jelas elemen-elemen apa
saja yang nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi pencapaian setiap
aparat.
·
Ambitious (Kemampuan): Taget penjualan
memang harus penuh tantangan, tapi harus tetap terjangkau. Penggunaan faktor
kuantitas (penjualan dan share trends) terkesan lebih realistis. Meski
demikian, faktor kualitatif (ekonomi makro, kompetisi, dan PLC-Product Life
Cycle) harus menjadi bahan pertimbangan juga untuk lebih meyakinkan bagaimana
pengaruhnya untuk penjualan yang akan datang.
·
Realistic (Fakta): adalah penting
untuk selalu menghindarkan diri dari menentukan target penjualan yang tidak
realistis. Target yang tidak realistis akan mengakibatkan aparat penjualan
menjadi tidak termotivasi. Target yang ditetapkan juga harus mempunyai dukungan
aktivitas promosi sebagai pengungkit motivasi dalam menapai target nantinya.
·
Trackable (Dokumentasi): semua
kegiatan pencapaian target harus selalu diadakan dalam pedoman jangka waktu
dengan mengaktifkan sistem pemantauan demi mengikuti dan mengukur hasil yang
diraih dengan target yang ditetapkan sebelumnya.
Ø Strategi Pemasaran
Harus dipikirkan secara seksama strategi dan taktik apa yang
akan digunakan, bergantung pada setiap komponen dari unsur pemasaran atau
marketing mix, yaitu program produk, struktur harga yang tepat, program
distribusi, dan program promosi/komunikasi untuk menunjang target yang hendak
dicapai.
Ø Rencana pelaksanaan
Aspek ini perlu ada demi mendukung MP yang dibuat. Dengan
demikian MP yang tersusun akan memiliki makna, bukan sekedar dokumen tak
berarti. Dalam rencana pelaksanaan harus dicantumkan dengan jelas siapa yang
bertanggung jawab terhadap apa, apa yang diharapkan dari pelaksanaan tanggung
jawab tersebut, target waktu penyelesaiannya, kepada siapa pelaksana harus
melaporkan bila menghaapi masalah dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya,
serta jangan lupa juga mencantumkan besar biaya yang diperlukan untuk menunaikan
tanggung jawab tersebut.
Ø Analisis Risiko dan
Penanggulangannya
Dengan memikirkan resiko dan hambatan sejak awal, harapannya
adalah kita mampu memikirkan pencegahan apa yang harus dijalankan untuk
menghadapinya, ehingga proses pencapaian target dapat berjalan dengan risiko
dan hambatan seminimal mungkin. Kita harus jeli mempelajari faktor krisis apa
yang akan menghambat keberhasilan pada tahap ini (critical success factors.
Ø Proses Penyetujuan
Bersiaplah untuk menghadiri banyak pertemuan dengan para
pimpinan senior yang akan terjadi sebelum akhirnya MP disetujui.
Ø Implementasi rencana
Ini adalah tahap yang sangat penting dan menentukan, karena
sebuah MP tidak akan ada artinya kalau tidak dilanjutkan dengan implementasi
yang sungguh-sungguh. Tanpa implementasi, target marketing hanya merupakan
impian dan MP hanya sebuah dokumen yang menghiasi lemari arsip.
Ø Audit
Rencana pelaksanaan akan berubah seiring dengan pelaksanaan
MP sesuai perkembangan situasi kesempatan di pasar. Oleh karena itu, pengawasan
dan pemantauan sangat penting untuk
menyesuaikan dengan perkembangan situasi, kesempatan, maupun hambatan di pasar
yang berubah dari prediksi sebelumnya di MP yang telah tersusun. Pengawasan dan
pemantauan harus rutin dilakukan. Paling tidak sebulan sekali, atau minimal 3
bulan sekali. Pengawasan bukan dilakukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk
menemukan kekurangan dan kelemahan hasil yang diperoeh sedini mungkin sehingga
dapat diambil tindakan cepat untuk mengoreksinya.
Komentar
Posting Komentar